Pada karburator charade, saya tidak menemukan "air screw". Yang ada adalah "idle Mixture screw". Jadi yang dilakukan sebenarnya adalah mengatur putaran "idle Mixture screw". Semoga "idle Mixture screw" inilah yang mengatur AFR(Air Fuel Ratio). Selanjutnya "idle Mixture screw" saya sebut sebagai sekrup idle.
Untuk sekrup kabel digunakan obeng (-) biasa/panjang :
untuk sekrup idle digunakan obeng (-) pendek :
Jadi langkah2-nya :
1. Putar sekrup kabel gas searah jarum jam sehingga putaran mesin naik.
2. Putar sekrup idle searah jarum jam sehingga putaran mesin cukup turun.
3. Putar sekrup idle berlawanan jarum jam secara pelan2 sehingga putaran mesin naik. Putar terus hingga RPM tidak naik lagi.
Lebih mudah kalau filter udaranya dicopot dulu :
Untuk memastikan kenaikan/penurunan RPM, biasanya sih para montir mengandalkan pendengaran terhadap suara mesin. Padahal RPM maksimum dan RPM 80% maksimum terdengar tidak beda. Kemudian beda putaran sedikit saja RPM sudah turun 20 % tanpa terdeteksi bedanya lewat suara. Kesukaran membedakan ini disebabkan mungkin karena idlenya terlalu tinggi. Pada penentuan akhir, mungkin perlu dicoba penurunan RPM melalui sekrup kabel. Saya bilang "mungkin", karena saya tidak mengandalkan pendengaran tapi memakai frekuensi meter (Hz) yang berfungsi sebagai RPM meter.
Begini pemasangan "frekuensi meter" nya :
kabel plus dipasang pada masukan coil |
kabel min pada sasis |
cabut dulu sebelum mesin hidup, baru dipasang setelah mesin hidup |
Menurut Om Nudi Sanjaya, warna busi juga dipengaruhi oleh setelan klep. Dan setelan idle mixture juga mempengaruhi warna asap knalpot.
Menurut manual charade, pengaturan sekrup idle TIDAK BOLEH SAAT FAN RADIATOR MENYALA. Idealnya saat sesudah fan radiator mati.
Setingan diatas tidak mengatur idle-up ac, mobilnya ngga pakai ac sih :D .
Okee, silahkan mencoba.
No comments:
Post a Comment