Monday, March 30, 2015

[Charade] All About Charade XG 1982


Hari Rabu 25 November 2010 kemarin saya membeli Daihatsu Charade XG Tahun 1982 (G10). Mobil pertama yang saya miliki, sebelumnya pakai mobil orang tua hehehehehe. Saya pilih mobil jadul karena :
1. Harga terjangkau, bisa dibeli lunas tanpa utang.
2. Saya bukan boss yang harus selalu tampil bonafid hahahahahahaha.
3. Ngga sayang buat dioprek atau tabrakan :D


Mobil saya persis seperti yg digambar(warna cat-nya juga sama), cuman catnya tidak mulus dan banyak lecetnya.

Bisa saja saya memaksakan kredit mobil baru, tapi banyak ruginya al :
1. Harga beli jadi tinggi karena bunga kredit, padahal kalau dijual jelas lebih rendah dari nilai cash barunya apalagi dibanding nilai kreditnya.
2. Karena memaksakan diri, bisa2 saya hidup miskin sehari-hari hahahahahaha. Cape deh. Atau saya terpaksa cari tambahan penghasilan, malah bisa korupsi dan pungli.


Tapi kalau tampil bonafid bisa dapet proyek yah? Dapat tambahan penghasilan dong hahahahaha.


Saya pilih charade karena mobil ini adalah mobil sejuta umat, parts dan mesinnya sama dengan hijet (angkot). Jadi biar jadul sudah 28 tahun, parts orisinil-nya masih gampang dan banyak. Apalagi imitasinya yang kw2 (taiwan) dan kw3 (lokal) juga banyak, makin murah dan meriah deh. Manualnya juga ada lengkap di group indo-charade.


Mobil ini saya beli 9.75 juta (uang saku Gayus sehari nih), kemahalan sih karena :
1. Velg tidak racing
2. Cat body tidak mulus
3. Masih butuh sedikit perbaikan.


Yah sabtu lalu saya memperbaiki charade ini di bengkel Riki motor cileunyi, ditangani oleh mang juju. Perbaikan dilakukan karena ada oli yang merembes di mesin. Perbaikan yang dilakukan adalah mengganti seal-seal berikut :
1. Seal noken as ( merek Koyo made in japan)
2. Seal as roda ( merek Koyo made in japan)
3. Timing belt (original daihatsu made in japan)
4. seal tutup timing belt (original daihatsu made in japan)
5. seal tutup klep (original daihatsu made in japan)
6. tutup inlet oli.


Total habis 342 ribu.


Tutup radiator juga bermasalah, harus diperbaiki di tukang radiator. Radiator dikuras dan diganti lubang-nya. Habis 80 rb. Tutup radiator kemudian diganti dengan yang baru seharga 25 rb.


Kemudian oli saya ganti dengan oli primaxp, belinya satu galon 4 liter seharga 114 rb di olimart. Saat ini KM-nya 46400, nanti ganti oli saat 50000 km.


Untuk Bandung, saya rekomendasikan bengkel Riki Motor Cileunyi. Bengkel ini bukan bengkel “one man show” yg hanya ada mekaniknya 1-2 orang. Tapi bengkel besar punya minimal 4 mekanik, seorang pengawas dan juga toko spare-partsnya yg dilayani 3 orang pelayan(salah satunya mungkin owner-nya yah ). Harga parts murah dan ongkosnya juga murah. Banyak angkot yang memperbaiki disana. Jadi jangan khawatir ditunggangi misi pribadi mekanik. Partsnya bisa dipilih sendiri di tokonya, mau original atau KW1, atauKW2.


Letaknya 100 – 200 m di barat terminal cileunyi (arah ke bandung). Depan Yomart.

http://www.facebook.com/groups/Charade.G10.Indonesia/

Charade XG10 1982 sukses saya gunakan untuk mudik ke banyumas tanpa masalah berarti, tanpa mogok, hanya knalpot kendor gara2 tidak saya perbaiki sebelum berangkat. Tenaga mantap, tanjakan cijapati, ciamis-cikijing dan talaga-batarujeg-wado dengan gampang dilibas.

Hanya air radiator yang perlu ditambahkan sekitar 500 ml (botol aqua kecil) tiap istirahat.

Tanggal 3 february lalu ikut gathering C2W ke kawah darajat, melibas tanjakan sepanjang 19 km (dua kali lebih panjang dan dua kali lebih tinggi dari tanjakan nagreg). 



Btw kalau beli charade, pastikan kaki-kakinya sehat. Bawa montir dan di test drive. Kalau kaki2 error bisa bolak-balik perbaikan tuh.




Ban untuk Charade :

DUNLOP 155/80 SR12 Rp 240.000
DUNLOP 175/70 SR12 Rp 306.000 (CARRY-CERIA)


DUNLOP
SP70e 175/70 SR12 Rp 320.000
BRIDGESTONE
B250 155/80 SR12 Rp 297.000
B250 155/70 SR12 Rp 314.000
B250 175/70 SR12 Rp 393.000
B-390 T 155/70 SR12 Rp 466.000
Techno 155/80 SR12 S-248 T Rp 375.000


Busi :


Bosch W8DC Harga 55 – 82 rb


Denso W16 Ex




Toko spareparts yang terima pesanan :



Kumara Motor Plaza Atrium ( segitiga senen ) Lt.5 Blok E 176

Tlp. 021-3523753,3450556

Hp. 081310636065(supardi), 085890909925




Achiang (palmerah jkt) 021.5303217/021.5308547

[Charade] Cek Rutin Harian

Mobil jadul ini bukan buat harian, kalaupun buat harian paling buat ke kantor PP. Bukan buat touring jarak jauh ataupun balapan :) . Jadi cukup cek rutin olie dan radiator tiap pagi. Dan sebaiknya tiap hari atau dua hari, mesin dipanaskan sekitar 3-5 menit, mau dipakai atau ngga dipakai. Gunanya adalah :

- mudah dihidupkan setiap saat. Motor saya saja kalau libur sabtu-minggu jadi sedikit susah dihidupkan pada hari seninnya. Perlu beberapa kali ayunan starter, kadang pake choke. Tapi kalau hari selasa-jumat cukup sekali ayun, hidup deh.
- charging accu (padahal udah kepake sebagian tuh buat ngidupin :)
- Menjaga moving parts dari pengaratan atau kemacetan.


Sebagai newbie dalam hal mobil, awalnya saya bingung mana tempat masukan olie, mana pengukur olie dsb. Oleh karena itu saya tulis disini, biar para newbie ngga kebingungan lagi kayak saya :).


Pertama, cek ketinggian olie. Dibagian bawah ada semacam tuas yang bisa dicabut. Cabut tuas itu dan periksa ujungnya yang pipih. Jika semua ujung pipih ini terendam olie berarti olie penuh. Kalau hanya sebagian yang terendam berarti olie kurang. Tambahkan olie melalui melalui masukan olie. Olie yang digunakan adalah olie PrimaXP atau olie dgn spek SAE 20W-50. Beli saja PrimaXP gallon yang 4 liter. 3 liter untuk ganti oli, sisanya yg 1 liter buat tambahan kalau kurang. Harga PrimaXP 4 liter sekitar 114 rb. Kapasitas oli mesin adalah 2.9 liter. 2,7 liter untuk ganti oli, 0.2 liter didalam filter oli.

Add caption

Cabut pengukur oli-nya
Periksa ujungnya yang pipih

Kedua, cek air radiator. Buka tutup radiator, Tambahkan air radiator jika kurang.  Periksa ketinggian air dalam tangki plastik radiator. Tambahkan air radiator jika kurang.

Periksa air radiator

Ketiga, cek ketinggian air accu. Kalau kurang tambahkan dengan air accu penambah (bukan yg buat kuras).


Kalau sudah beres semua, selanjutnya nyalakan mesin untuk pemanasan.


Untuk ganti olie dilakukan tiap 2500 km atau 5000 km. Biar gampang diingat :) Kalau bisa tiap ganti olie, juga dilakukan servis ringan di bengkel untuk membersihkan karburator, klep dan ruang klep-nya. Kalau mau ganti oli sendiri, ini lubang kuras oli-nya :

Add caption

Tambahan dari Pak Henkie :


-Ketinggian pedal rem.
-Ketinggian pedal kopling.
-Ketinggian rem tangan.
-Kebebasan gas.


UPDATE 2 JANUARI 2010


Jumat 31 Desember 2010 kemarin cek oli gardan, wah ternyata kurang dari setengah. Dalam perjalanan pulang dari samsat rancaekek, mampir di olimart rancaekek. Beli oli gardan PERTAMINA RORED EPA SAE 90 seliter seharga 27 rb.





Gambar milik tokooli.com


Mestinya biar aman oli gardan diganti tiap 20000 km. Lubang turasnya dimana yah?

[Charade] Memperbaiki Indikator Bensin

===========================================================

update 27 januari 2014 :


Lakukan test kabel dulu sebelum baca log perbaikan yang dibawah.

Test jalur kabel yang menuju speedometer :

- Kabel dari pelampung yang ke speedo disambungkan/disentuhkan ke body(ground, disentuhkan/disambungkan ke logam jangan ke catnya). Dengan demikian seolah-olah nilai resistansi pelampung < 1 ohm, dan seharusnya terbaca sebagai FULL di indikator. Jika indikator bergerak naik hingga FULL berarti perkabelan ke speedometer oke. Jika tidak, maka ada masalah di kabel dan atau di indikator dalam speedometer
===========================================================



Indikator bensin saya mati, setelah saya pelajari manualnya yaitu kitab ijo dan kitab biru .

Buku "Daihatsu Type CB Engine" dan "WORKSHOP MANUAL DAIHATSU CHARADE Chassis"

Kemungkinan kerusakan ada 3 :
1. Coil di speedometer
– ganti coil kalau ada part replacement-nya
– gulung ulang coil kalau bisa (di tukang dinamo)
– modifikasi dengan UV meter atau semacamnya
2. Jaringan kabel
– Yah ganti/perbaiki kabelnya
3. Gauge sender (pelampung)
– ganti pelampung kalau ada part replacement-nya
– modifikasi dengan pelampung motor


Langkah-langkah perbaikannya adalah (start jam 9 pagi):
(WORKSHOP MANUAL DAIHATSU CHARADE Chassis hal 9-73 hingga 9-76)


1. Copot jok belakang untuk akses ke konektor pelampung. Copot konektornya dan ukur performa pelampung menggunakan ohmmeter. Seharusnya nilai berkisar antara 1 – 117 ohm. Pada saat bensin full, seharusnya terbaca sekitar 1-5 ohm, dan pada saat bensin habis seharusnya terbaca sekitar 103 – 117 ohm. Kenyataannya hasil pengukuran menunjukan Mega Ohm atau tak terhingga alias putus!
(WORKSHOP MANUAL DAIHATSU CHARADE Chassis hal 10-24 hingga 10-25).

Test jalur kabel yang menuju speedometer :

- Kabel yang ke speedo disambungkan ke body(ground). Dengan demikian seolah-olah nilai resistansi pelampung < 1 ohm, dan seharusnya terbaca sebagai FULL di indikator. Jika indikator bergerak naik hingga FULL berarti perkabelan ke speedometer oke. Jika tidak, maka ada masalah di kabel dan atau di indikator dalam speedometer.

Cabut konektor dan ukur dengan ohmmeter (multimeter)

2. Selanjutnya dongkrak mobil bagian belakang, karena kolongnya sangat rendah! kepala/badan manusia susah masuk. Gunakan dongkrak hanya untuk mengangkat, selanjutnya ditahan dengan jackstand. Dua jackstand merah seharga 93 rb saya beli di Borma, saatnya digunakan.
Dua jackstand dipasang setelah didongkrak dulu

3. Kuras bensin. Buka baut kuras dengan kunci ring 17. Lubang kuras ada dibagian belakang tangki.

Ember hijau buat menampung bensin jatuh dari lubang kuras, ember putih buat menampung jatuhan bensin yang mengalir lewat badan tangki
4. Copot selang-selang pada tangki. Dua selang kecil didepan (main fuel hose dan return fuel hose), dua selang kecil dibelakang (breather hose dan fuel-hose-for-emission-control? ) serta pipa/selang inlet yang besar (saluran bensin masuk).
Selang-selang pada bagian belakang tangki
Karena lantai miring (tinggi belakang) dan ditambah bagian belakang didongkrak, maka bensin tidak terkuras semua oleh lubang kuras (yang ada di bagian belakang tangki). Akibatnya saat main fuel hose dicabut, tumpahlah sisa bensin di tangki.


Sisa bensin mengucur lewat lobang main fuel hose

Jadi kalau mau kuras tuntas, yah dongkrak bagian depan mobil .

Semua selang kecuali pipa inlet sudah lepas, bensin pun tak mengalir lagi. Bagaimana cara menurunkan tangki? beratkah? apakah nanti tidak langsung jatuh saat keempat baut-nya dilepas? Bagaimana caranya agar tangki bisa turun dengan selamat ??


Kebetulan pipa inlet sulit dilepas, sudah lengket dengan tangki. Jadi biarkan saja pipa inletnya, sekaligus buat penggatung tangki. Jadu tangki bisa turun dengan perlahan. Bagaimana cara memasangnya? cara menaikkan tangkinya? beratkah? Yah dongkrak merah terlalu pendek dan tak ada jackstand lagi. Apa boleh buat buat jack stand dari kayu (30 cm panjangnya) dan papan.


5. Copot mulut inlet pipa pada body.

body dibagian ini karatan yah?

walah malah sudah keropos ! Beginilah nasib mobil jadul usia 28 tahun xixixixixi


6. Copot keempat baut tangki dengan kunci sok 12.

Taraaaa.... tangki pun turun dengan pelan dan selamat karena tertahan pipa inlet dan.... kabel rem tangan! 

Pelampung pun dilepas dan diperiksa.


7. Menguji kinerja pelampung lama. Begini cara testingnya :


Add caption

Pada posisi pelampung FULL, seharusnya didapat nilai sekitar 1-5 ohm, hasil test :


Add caption




Test PASS!! sesuai referensi

coba pelampungnya digerak-gerakan lagi dan diukur…

Add caption



Test FAIL !!! terukur 114 ohm, referensi 1-5 ohm

coba pelampungnya digerak-gerakan lagi dan diukur… hmmm tuas-nya sudah loncer yah…

Add caption

Walah malah Mega Ohm !!


Sudah jelas pelampungnya rusak !!! Musti cari pelampung baru ke toko onderdil. Sudah jam 3 sore, dasar mekanik amatiran… nurunin tangki doang sampai 6 jam huahahahahaha. Berangkat dah ke Jl A. Yani. (Cicadas) dengan berbekal multimeter. Pertama kali ke toko X, dapat pelampung charade merk JI LIN made in taiwan. Diukur-ukur.. weleh posisi empty R-nya 121 ohm, posisi full R-nya juga 121 ohm. Dicoba stok JI LIN yang lain juga sama hasilnya !. Pamit.. meluncur ke toko Mitra Jaya Motor, sebelah timur BNI Cicadas. Hasil pengukuran oke sesuai spek. Untung ngga dikerjakan mekanik asal2an. Bisa jadi main pasang lansung, pasang tangki dst. Terus test.. “wah mas speedometernya yg rusak!” hehehehehe. “mas.. ini mesti diganti.. diganti mobilnya!” wakakakakaka.
Add caption
Gampang kan nyari onderdil charade
Onderdil imitasi Taiwan harganya 55 rb.

Pulang sampai dirumah jam 5 sore, pasang pelampung pada tangki. Menaikkan tangki, pasang tangki-nya, pasang selang-selangnya, isi bensin. Test… yuhuuuuu… meteran bensin bekerja. Matiin mesin, masukin bensin seember lagi. Nyalain mesin dan test…. sippp meteran bensin pun bertambah naiknya. Selesai jam 9 malam, walah 12 jam cuman buat ngganti pelampung doang! . Terus gimana cara menaikan tangkinya? Kebetulan “nemu” dongkrak ulir dibawah ban serep. Maka digunakanlah dongkrak ulir ini bersama jackstand kayu untuk menaikkan tangki.

Begini loh cara menaikan tangki sendirian 




[Charade] Mempelajari Performa Pendingin Mesin


Setiap kali pemanasan mesin mencapai sekitar 8-10 menit, jarum indikator panas mesin berada di tengah-tengah dan fan radiator mulai berputar. Selanjutnya saat mobil melaju, jarum indikator panas mesin terus berada di tengah-tengah.


Pertanyaannya : “Sudah benarkah kerja radiator Charade?”


Membaca kitab ijo “”Daihatsu Type CB Engine” hal 8-4 didapat :


Thermostat akan bekerja menghidupkan fan saat suhu mesin mencapai 98 +- 0,5 derajat celsius. Thermostat akan terus menghidupkan fan hingga suhu mesin mencapai 87 +- 2 derajat celsius.



Add caption


Ini berarti :
- Suhu optimum dari mesin adalah 87 – 98 derajat celsius.
- Jika thermostat masih bekerja pada suhu 87 – 98 derajat celsius, berarti jarum indikator yang ditengah-tengah menunjukan nilai suhu 87 – 98 derajat celsius.


Jadi yang perlu dipastikan adalah, apakah thermostat masih bekerja pada suhu 87 – 98 derajat celsius? Yah itu kerjaan besok-besok, melakukan pengukuran suhu mesin saat fan mulai aktif dan mulai mati

[Charade] Memperbaiki Radiator Yang Bocor

Sebulan yang lalu, radiator xg10 bocor, bocor dibagian atas. Saya periksa radiator terbuat dari tembaga atau kuningan. Hmm bisa disolder nih . Oke panaskan mesin sampai fan menyala, kuras radiator, matikan lalu solder.
Menyolder bagian atas radiator

hasil solderan
Disolder semua bagian sambungannya


Sudah sebulan dan ngga pernah bocor lagi.


Akhirnya sih bocor lagi dan dibawa ke tukang radiator yang di cijambe, sebelah barat alfamart :

- Ganti 2 batang/sel = 50 rb.

- Las (las timah) seluruh bagian klem atas = 30 rb.



Las (las timah) seluruh bagian klem atas 






[Charade] Masalah Pada Tie Rod

Pertanyaan :
xg10 82 saya mendadak goyang dombret, dan bunyi “dag… dag.. dag..”.
Seperti ban-nya jadi lonjong/kempes. Setelah diperiksa, tekanan
keempat ban-nya oke. Kira-kira kenapa yah? Laher roda jebol? Tie rod?
salam,
Mulyanto
Jawab :
Kalau laher roda biasanya berbunyi denging.
Kalau tie rod goblak setir lurus, tapi roda bergerak sembarangan.
Kalau long tie rod goblak, setir tidak terkendali.
Kalau engsel as roda aus, saat berbelok pelan, jalan, ada bunyi
keretek-keretek.
Dongkrak saja ban.
Pegang ban di atas dan di bawah dan sekarang goyangkan misalnya yang atas
dorong, yang bawah tarik dan sebaliknya.
Kalau terasa goblak, itu tie rodnya sudah aus.
Pegang ban di kiri dan di kanan dan sekarang goyangkan misalnya yang kiri
dorong, yang kanan tarik dan sebaliknya.
Kalau terasa goblak, itu long tie rodnya sudah aus.
Belok patah ke kiri, kemudian jalankan mobil perlahan, kalau terdengar suara
keretek-keretek, itu engsel as kanan sudah aus dan kebalikannya.
Salam.
Henkie Basuki D.

Tie Rod End RHO, TE684


Rack End RE840


Rack End

[Charade] Mengganti Tie Rod

Menindak lanjuti masalah tie rod, saya dongkrak kedua roda xg10. Cek roda depan kanan, hasilnya oke. Cek roda depan kiri, goyang roda bawah dan atas oke, goyang roda depan belakang… eh goyang. Dilihat tie rod-nya sambil digoyang, memang tie rod-nya sudah oblak dikit.

Turunkan roda, kendorkan mur2 roda. Dongkrak lagi roda depan, lepaskan mur2 roda. Kemudian copot roda depan kiri.


Turunkan roda, kendorkan mur2 roda. Dongkrak lagi roda depan, lepaskan mur2 roda. Kemudian copot roda depan kiri.
Inilah tie rod yang oblak

Buka mur dengan kunci 17 dengan memutar searah jarum jam

Weleh susah banget melepas mur ini, semprot dengan WD-40. Biarkan beberapa menit. Ketuk2 kunci 17-nya dengan palu… masih belum bergerak sedikitpun. Semprot dengan WD-40. Biarkan beberapa menit. Ketuk2 kunci 17-nya dengan palu… mur-nya masih belum bergerak juga. Sempat menyesal, kenapa ngga dibawa ke bengkel saja . Semprot lagi dengan WD-40. Biarkan beberapa menit. Ketuk2 kunci 17-nya dengan palu… horee murnya mau berputar dikit. Semprot dengan WD-40. Biarkan beberapa menit. Ketuk2 kunci 17-nya dengan palu… murnya pun mau berputar lancar .

Luruskan kawat penjepit mur dengan tang
Selanjutnya melepas mur pada bagian bawah tie-rod. Luruskan dulu kawat pengganjal dengan tang. Setelah lurus, tarik kawat keluar.
Tarik keluar kawatnya

Selanjutnya copot murnya.
Copot mur dengan kunci 17

Melepas baut tie rod dengan menggunakan palu

Ketok keatas baut tie rod dengan palu

Penggunaan palu sebenarnya tidak ada di manual, seharusnya menggunakan alat khusus. Kalau baut tie-rod sudah lepas, selanjutnya melepas tie rod dari rack end.
Lepas tie rod dengan menggunakan dua kunci 17. Kencangkan mur sampai mentok. Kunci pada mur selanjutnya sebagai penahan. Putar kunci 17 yang pada tie-rod berlawanan arah jarum jam.
Kalau sudah ringan diputarnya, copot dengan tangan kosong.
Tarrrraaaa... tie rod pun terlepas.

Laporan kali ini hanya cara melepas tie rod. Cerita mencari dan memasang tie rod baru nanti sesudah gajian bulan depan hahahahaha.


Update 31 maret 2011 :


Tadi sudah beli tie rod merk IMC. Harganya 105 rb, isinya sepasang. Terus pasang sendiri. Cuman belum di spooring, yang diganti cuman yg kiri. Mau ganti yg kanan takut kena rack-end nya (gara-gara pake palu). Hikmahnya mendingan beli tie rod sendiri, terus bawa ke bengkel minta ganti tie-rod dan spooring .